Pages

Subscribe:

Labels

Kamis, 21 Maret 2013

Fakta menarik yang bisa ditemui di Jepang

1. Di Jepang, angka “4″ dan “9″
tidak disukai, sehingga sering
tidak ada nomor kamar “4″ dan
“9″. “4″ dibaca “shi” yang sama
bunyinya dengan yang berarti
“mati”, sedang “9″ dibaca “ku”,
yang sama bunyinya dengan yang
berarti “kurushii/sengsara.

2. Orang Jepang menyukai angka
“8″. Harga-harga barang
kebanyakan berakhiran “8″. Susu
misalnya 198 yen. Tapi karena
aturan sekarang ini mengharuskan
harga barang yang dicantumkan
sudah harus memasukkan pajak,
jadi mungkin kebiasaan ini akan
hilang. (Pasar = Yaoya = tulisan
kanjinya berbunyi happyaku-ya
atau toko 800).

3. Kalau musim panas, drama di
TV seringkali menampilkan hal-hal
yang seram (hantu).

4. Cara baca tulisan Jepang ada
dua style : yang sama dengan
buku berhuruf Roman alphabet
huruf dibaca dari atas ke bawah,
dan yang kedua adalah dari kolom
paling kanan ke arah kiri.
Sehingga bagian depan dan
belakang buku berlawanan dengan
buku Roman alphabet (halaman
muka berada di “bagian
belakang”).

5. Tanda tangan di Jepang hampir
tidak pernah berlaku untuk
keperluan formal, melainkan
harus memakai hanko/inkan/cap.
Jenis hanko di Jepang ada
beberapa, a.l. jitsu-in, ginko-in,
dan mitome-in. Jadi satu orang
kadang memiliki beberapa jenis
inkan, untuk berbagai keperluan.
Jitsu-in adalah inkan yang dipakai
untuk keperluan yang sangat
penting, seperti beli rumah, beli
mobil, untuk jadi guarantor, dsb.
jenis ini diregisterkan ke
shiyakusho. Ginko-in adalah jenis
inkan yang dipakai untuk khusus
membuat account di bank. inkan
ini diregisterkan ke bank.
Mitome-in dipakai untuk
keperluan sehari-hari, dan tidak
diregisterkan.

6. Kalau kita membubuhkan tanda
tangan, kadang akan ditanya
orang Jepang: ini bacanya
bagaimana? Kalau di Jepang saat
diperlukan tanda tangan (misalnya
di paspor, dsb.) umumnya
menuliskan nama mereka dalam
huruf Kanji, sehingga bisa terbaca
dengan jelas. Sedangkan kita
biasanya membuat singkatan atau
coretan sedemikian hingga tidak
bisa ditiru/dibaca oleh orang lain.

7. Acara TV di Jepang didominasi
oleh masak memasak.

8. Fotocopy di Jepang self-service,
sedangkan di Indonesia di-service.

9. Jika naik taxi di Jepang, pintu
dibuka dan ditutup oleh supir.
Penumpang dilarang membuka
dan menutupnya sendiri.

10. Pernah nggak melihat cara
orang Jepang menghitung “satu”,
“dua”, “tiga”.... dengan jari
tangannya? Kalau kalian
perhatikan, ada perbedaan dengan
kebiasaan orang Indonesia. Orang
Indonesia umumnya mulai dari
tangan dikepal dan saat
menghitung “satu”, jari kelingking
ditegakkan. Menghitung “dua”,
jari manis ditegakkan, dst. Kalau
orang Jepang, kebalikannya.
Mereka selalu mulai dari telapak
tangan terbuka, dan cara
menghitungnya kebalikan orang
Indonesia. Saat bilang “satu”,
maka jarinya akan ditekuk/
ditutupkan ke telapak tangan.

11. Sepeda tidak boleh dipakai
boncengan, kecuali yang
memboncengkannya berusia lebih
dari 16 tahun dan anak yang
diboncengkan berusia kurang dari
1 tahun dan hanya seorang saja
yang diboncengkan. Bila
dilanggar, dendanya maksimal 20
ribu yen.

12. Kalo naik eskalator di Tokyo,
kita harus berdiri di sebelah kiri,
karena sebelah kanan adalah
untuk orang yang terburu-buru.
Jangan sekali-kali berdiri di kanan
kalo kita tidak langsung naik.

13. Pacaran di Jepang sungguh
hemat, traktir-traktiran bukan
budaya pacaran Jepang. Jadi
selama belum jadi suami-istri,
siapkan duit buat bayar sendiri-
sendiri.

14. Antar jemput pacar juga
bukan budaya orang Jepang. Kalau
mau ketemuan, ya ketemuan di
stasiun.

15. Jangan pernah sekali-kali
bilang ke orang jepang : “Gue
maen ke rumah lu ya” . Karena
itu dianggap nggak sopan. Ke
rumahnya cuma kalau udah
diijinkan.

16. “Aishiteru” yang berarti aku
cinta kamu, jarang dipakai sama
orang pacaran, kecuali kalau
mereka benar-benar sudah mau
nikah. Biasanya mereka make
“Daisuke desu” buat ngungkapin
kalau mereka sayang sama
pacarnya.

17. Sebelum bepergian, biasanya
orang Jepang selalu mengecek
ramalan cuaca. Dan 90% ramalan
cuaca itu akurat. Itu sebabnya
kalau ada orang bawa payung,
pasti kita bakal lihat orang yang
lainnya lagi bawa payung juga.
Dan perempatan Shibuya adalah
tempat yang paling menarik ketika
hujan, karena dari atas kita akan
melihat lautan payung yang
berwarna-warni.

18. Bunga sakura adalah bunga
yang spesial di Jepang, karena
bunganya hanya tumbuh 2
minggu selama setahun. Ketika
tumbuh, bunganya memenuhi
seluruh pohon, tanpa daun.
Setelah 2 minggu, tidak ada
satupun bunga sakura, yang ada
hanyalah daun-daun hijau, tanpa
bunga, dan jadi tidak menarik
lagi.

19. Di Indonesia, kita bakal dapet
duit kalo kita menjual barang
bekas kita ke toko jual-beli. Tapi
di Jepang, kita malah harus bayar
kalau mau menaruh barang kita di
toko jual-beli. Itulah sebabnya
kenapa orang Jepang lebih
memilih meninggalkan TV bekas
mereka begitu aja kalau mau
pindah apartemen.

20. Di perempatan jalan Kyoto,
perempatan jalan yang kecil,
tidak ada mobil sama sekali, tapi
ada lampu merah, pejalan kaki
selalu berhenti ketika lampu
tanda pejalan kaki menunjukkan
warna merah. Mereka santai aja,
baca koran, ngobrol, merokok,
dan kemudian jalan lagi ketika
lampu sudah hijau. Padahal tidak
ada mobil yang lewat satupun.
Mungkin kalau mereka melanggar
peraturan juga tidak akan celaka.

21. Mereka tidak percaya Tuhan
(mayoritas atheis), tapi mereka
bisa disiplin dan taat sama
peraturan. Mungkin karena itu
negara mereka maju.

0 komentar:

Posting Komentar