Pages

Subscribe:

Labels

Kamis, 27 Desember 2012

Naruto Chapter 615

Hmm.....
Udh lama ngk ngepost di ni blog...
Maklum ane lgi sibuk habis jalan2 keliling jawa timur....

Oke skrg ane mau nge post chapter naruto yg bru....
Chapter kali ini sumbernya bukan dari beelzeta...
Soalnya adminnya lgi tidur mungkin.....

=[Naruto Chapter 615]=
Sebelumnya di Naruto
Chapter 614, Sebagian
pasukan Aliansi Shinobi
tewas, termasuk Hyuuga
Neji.
Pasukan Aliansi mulai
terbelenggu oleh
keputusasaan.
Apakah yang terjadi
selanjutnya???
===================
Neji Hyuuga...
Satu lagi Daun Konoha yang
telah Gugur di Medan
Perang..
Naruto tertunduk diam
melihat Neji Hyuga, seakan
tak percaya bahwa salah
satu temannya telah
menjadi korban dan tewas
di medan perang.
Naruto teringat akan
perkataan penuh percaya
dirinya saat itu
"Aku tidak akan
membiarkan kau
membunuh teman-
temanku.. "
Namun keadaan
mengubahnya..
Neji sudah tergeletak tak
bernyawa, Naruto masih
tidak percaya akan
kenyataan yang dilihat oleh
Matanya.
Obito: "Kau berkata bahwa
kau tidak akan
membiarkkan Aku
membunuh teman-
temanmu?!
Baik.. Sekarang lihat
disekelilingmu. ..."
Terlihat sebagian Pasukan
Aliasi Shinobi yang berada
di sekeliling Naruto mati
dengan tubuh yang
tertancap Batangan Kayu
Tajam, sama halnya dengan
Kematian Neji.
"Kau sudah melihatnya..
Sekarang coba Katakan
kalimat itu sekali lagi..!
Rasakan teman-temanmu
menjadi dingin dan
menyadari.
Ku bilang..Katakan sekali
lagi!!!
Kematiannya!!" Teriak Obito
dengan Keras
Naruto tertunduk sedih..
"Neji.. Tewas...?!" Ucap salah
seorang Shinobi dari Klan
Hyuuga yang heran melihat
Neji Tewas.
Kakashi, Sakura, Lee, Gai,
Kiba, Shino, dan Shinobi
lainnya juga merasakan hal
yang sama. Mereka semua
terdiam melihat Neji yang
sudah Tewas.
"Ini akan terus berlanjut.
Kata-kata dan prisipmu
yang lemah akan terbukti
salah. Inilah yang terjadi
saat kau bicara soal
harapan dan cita-cita, inilah
yang terjadi.
Ini adalah Kenyataannya.
Naruto.. apa yang kau
punya dalam kenyataan ini?
Kau tak punya ayah dan
ibu, gurumu Jiraiya juga
sudah mati..
Dan selama kau melawan,
teman-temanmu akan mati
satu per satu. Tak ada
satupun yang mengakuimu
akan selamat." Ucap Obito
dengan Santai dan Tegas.
Kakashi: "... Obito... ?!"
Kakashi pun seakan juga
heran melihat sahabatnya
dulu sekarang berubah
seperti itu.
Obito: "Dan kau tahu..
dibalik semua ini adalah..
KESUNYIAN!!"
Kakashi merasa kesal
mendengar perkataan Obito
dan terus menatapnya
dengan wajah marah.
Naruto tertunduk..
"Hizashi.. maafkan aku, aku
tidak bisa melindungi Neji..."
ucap Hiashi, ayah Hinata.
"Kau sudah menjadi diriku
yang dulu, Obito.
Naruto akan segera
menyerah, dan kita akan
membawa semua Orang
tak berguna ini ke dalam
Keputusasaan!" Ucap
Madara dengan Santai.
Tak perlu berada dalam
kenyataan ini, semua masih
belum terlambat. Kemarilah!
Naruto.." Ajakan Obito
kepada Naruto dan Obito
mengulurkan tangannya ke
Naruto.
Lalu..perlahan Naruto mulai
mengulurkan tangannya
juga kearah Obito. Naruto
seakan sudah menyerah
pada keadaan..
Slap..
"...!!" Naruto pun terbangun
karena Telapak Tangan
Hinata menyentuh dan
Mengelus Pipinya.
Mereka saling bertatap
muka.
Naruto: "....?!"
"........?!" Obito dan Kakashi
pun Kaget melihatnya.
"Naruto, apa kau paham
maksud dari yang dikatakan
Kak Neji tadi? Kalau
Hidupmu bukan cuma kau
seorang, Naruto-kun.." Ucap
Hinata dengan suara
lembutnya.
Ekspresi wajah Naruto
perlahan berubah..
"Kata-kata dan
keyakinanmu bahwa kau
tidak akan pernah
membiarkan teman-
temanmu mati, itu bukan
suatu kebohongan!"
Naruto: ".....?!"
"Karena kata-kata itulah kita
mampu sampai sejauh ini.
Kak Neji!!
Bukan hanya dirimu.. semua
orang sudah berpegang
teguh pada kata-kata itu,
dan menyimpannya di
dalam hati mereka. Dan
karena itulah mereka jadi
terhubung satu dengan
yang lainnya.
Maka dari itu mereka bisa
menjadi kawan dan
berjuang bersama-sama.
Tapi, jika semuanya
menyerah dengan kata-kata
itu, apa yang dilakukan Kak
Neji menjadi sia-sia.
Itu sama saja dengan jalan
untuk membunuh teman-
temanmu, mereka jadi tidak
berteman lagi, itulah yang
kupikirkan."
Obito: "..........."
"Jadi, mari berjuang
bersama-sama Naruto-kun.
Tetap maju terus dan tak
melupakan kata-katamu,
itulah jalan ninjaku juga
Naruto-kun." Ucap Hinata
dengan memegang pipi
Naruto.
Lalu Naruto pun mulai
merasa membaik, Naruto
teringat akan perkataan
Neji.
"Naruto..Hinata -sama siap
mati untukmu, itulah
mengapa.. Hidupmu..."
......
"Tentu saja bukan hanya
untukmu seorang!!!
Hey, apa kau melupakan
Aku?" sahut Kyuubi.
Naruto pun kaget tiba2 dia
berada didepan Kyuubi di
dalam tubuhnya
"Aku tahu, aku tidak akan
meninggalkan teman-
temanku dan ikatan yang
aku punya!
Tapi.. Neji..."
"Berhenti mengoceh!
Atau aku akan memukul
dan memakanmu!" sahut
Kyuubi lagi.
"Apa kau lupa? Ayah dan
Ibumu melakukan hal yang
sama dengan Neji ketika
Kau lahir!
Mereka menyegelku, musuh
mereka, didalammu dan
mati mempercayakan masa
depan kepadamu!
Hidupmu sudah terhubung
dengan dua orang lain saat
kau lahir."
(Apa dia menunggu
jawaban Naruto?!
Sepertinya dia penasaran
tentang itu) ucap Madara
dalam Hati sambil melihat
Obito.
"Sudah Cukup!" teriak
Madara sambil besiap
melancarkan serangan
dengan Juubi.
Namun tiba-tiba Juubi
berhenti seperti
dikendalikan oleh..
"Jangan terburu-buru, Juubi
juga akan terluka, dan Kau..
Aku tidak peduli walaupun
kulit Juubi sangat keras!"
Ucap Obito yang ternyata
mencegah Madara.
Namun terlihat Juubi siap
untuk menembakkan
Bijuudama lagi, tapi
sepertinya Obito juga terus
berusaha menahannya.
"Bijuudama itu.. Diarahkan
kesini!!!" ucap salah seorang
pasukan Aliansi.
Tiba-tiba dari Udara, terlihat
Bee bersama dengan Sai
menaiki Burung dari Jutsu
Sai.
"Aku sudah cukup terisi lagi,
yeah..." Ucap Bee dengan
percaya diri.
"Maju...!!" ucap Karui
"hati-hati Bee-sama" ucap
Omoi dalam Hati.
Terlihat Bee langsung
berubah ke Mode Bijuu
Hachibi dan mulai
menembakkan Bijuudama
kearah Mulut Juubi yang
juga sudah bersiap
melancarkan Bijuudama.
Tiba-tiba tanpa diduga,
Hachibi memaksakan diri
masuk ke dalam Cangkang
di Mulut Juubi.
"Rasakan ini..!!" ucap Hachibi
yang sudah bersiap
menembakkan Bijuudama.
dan kemudian...
Boooommmmmm.... .
terjadi ledakan besar saat
itu juga, dan terlihat Hachibi
terpental jauh karena
ledakan itu.
"jangan dipaksakan Bee-
san" ucap salah seorang
Shinobi.
"Percuma, jangan
khawatirkan aku, aku rela
melakukan apapun demi
pasukan Shinobi" ucap
Hachibi yang kesakitan
karena ledakan tadi.
Kembali ke tempat Naruto..
Srekkk...terlih at tangan
Naruto menggenggam
tangan Hinata yang ada di
pipinya.
"Benar... tak cuma Ayah dan
Ibu.. Selama ini semuanya
telah... "
telihat Minato, Kushina,
Jiraiya, Hiruzen, Shikaku,
Inoichi, Chiyo, Itachi, dan
Nagato.. mereka semua ada
dalam benak Naruto, Naruto
teringat akan pengorbanan
mereka..
"Hinata.. Terimakasih.... "
Ucap Naruto sambil
menggenggam tangan
Hinata.
"Hidupku tak cuma Aku
seorang.. Terimakasih
karena Kau tetap berada di
sisiku." Naruto berdiri dan
menggenggam erat tangan
Hinata.
"Dan Neji..Aku
berterimakasih juga..."
"Tangan Naruto-kun besar
dan Kuat" ucap Hinata
dalam Hati.
Juubi masih belum kalah,
serangan tadi tidak
berpengaruh sama sekali.
"Grooooooooooo. ...."
raungan Juubi terdengar
keras.
Naruto dan Hinata berada
tepat didepan Juubi.
"Aku tak akan lepas dari
genggamanmu..
Ayo Hinata!!!" Naruto mulai
berubah lagi ke Mode Bijuu.
"I..iya..." balas Hinata.
"Aku sangat senang dan
membuatku merasa
nyaman" ucap Hinata dalam
Hati.
Semangat baru telah
Datang, ada Kekuatan
dibalik Sebuah Ikatan.
=>Bersambung ke CHAPTER 616

0 komentar:

Posting Komentar