Pages

Subscribe:

Labels

Jumat, 22 Maret 2013

Legenda Kotak Pandora

Pandora box atau kotak Pandora
adalah sebuah kisah yang berasal
dari mitologi Yunani. Kisah sebuah
patung wanita yang diciptakan
Haphaestus atas perintah Zeus,
yang kemudian akhirnya diberi
kehidupan oleh Zeus dan diberi
nama “Pandora”.

Selain manusia, bumi dulu juga
ditempati oleh para Titan. Zeus
sangat tidak menyukai beberapa
titan, dan titan yang paling tak
disukainya adalah Promotehus,
yang bersikukuh hendak mencuri
cahaya pengetahuan dari puncak
gunung Olympus.
Nietzsche sangat mengagumi titan
satu ini, yang menurutnya memiliki
ciri “uebermensch” (sebagian
menerjemahkannya “superman”,
tapi penerjemah spesialis
Nietzsche, Walter Kauffman, lebih
suka menerjemahkannya menjadi
“overman”. St. Sunardi, dalam
bukunya tentang Nietzsche yang
diterbikan lkis, menerjemahkan
uebermensch menjadi
“adimanusia”).

Zeus, diceritakan, juga membenci
titan lainnya yang bernama
Ephimetheus. Dia adalah kakak
Promotheus. Untuk itu Zeus
memerintahkan seorang dewa yang
dikenal buruk rupa, tapi memiliki
keahlian seni yang mumpuni untuk
membuat sebuah patung
perempuan.
Nama dewa itu Haphaestus. Dia
adalah anak Zeus dari hasil
perkimpoian dengan Hera. Karena
dia memendam asmara tak
kesampaian dengan Aprhodite,
maka ia pun membuat patung
perempuan yang kecantikannya
menyerupai Aphrodite.

Penciptaan patung tersebut juga
dipenuhi berkah dari dewa-dewi
lainnya. Aphrodite
menganugerahinya kecantikan,
keanggunan, dan gairah. Hermes
memberinya kecerdikan,
keberanian, dan kemampuan untuk
membujuk.
Demeter menunjukkannya cara
memelihara taman. Athena
mengajarinya ketangkasan dan
memberi roh pada pandora. Apollo
mengajarinya bernyanyi dengan
merdu dan memainkan alat musik
petik. Poseidon memberinya kalung
mutiara dan kesaktian agar tak
pernah tenggelam.

Horae menambah daya tarik
pandora dengan menghiasi
rambutnya dengan rangkaian bunga
dan tumbuhan lain untuk
membangkitkan ketertarikan para
pria padanya. Hera memberinya
rasa ingin tahu. Zeus membuatnya
nekat, nakal, dan suka bermalas-
malasan.

Zeus senang dengan kesempurnaan
patung itu, lantas memberi patung
itu kehidupan. Patung itu sendiri
bentuknya lebih kecil dari ukuran
manusia umumnya. Patung yang
sudah diberi kehidupan itu diberi
nama Pandora. Oleh Zeus, Pandora
dititipi pula sebuah kotak rahasia
yang tak boleh dibukanya.
Zeus lantas menghadiahkan patung
itu pada Ephimetus. Kendati
Promotheus sudah memeringatkan
kakaknya akan kemungkinan tipu
muslihat Zeus, Ephimetus telanjur
menyukai dan mencintainya, karena
Pandora memang sangat cantik.
Singkat kata, Pandora dan
Ephimetus hidup berdampingan.
Pandora sendiri hingga beberapa
lama mampu menaati perintah
untuk tidak membuka kotak itu.
Tapi, lama kelamaan, Pandora
penasaran dengan apa isi kotak
yang dititipkan padanya.
Maka, dibukanyalah kotak tersebut.
Dari dalam kotak, berhamburanlah
segala macam keburukan, seperti
penyakit, wabah kesedihan, dan
keputusasaan. Sejak itu, bumi
mulai mengenal penyakit dan segala
keburukan hidup lainnya.
Ternyata, di dalam kotak itu juga
masih ada satu benda lain. Benda
itu berbentuk kecil, namanya :
“harapan”. Benda inilah yang kelak
digunakan manusia di Bumi untuk
terus bertahan dari segala macam
penyakit, wabah, kesedihan, dll.
Bagaimana kotak itu sekarang?
Ada yang mengganggap bahwa
cerita kotak pandora hanyalah
mitos Yunani belaka, namun ada
pula yang mengganggap cerita itu
adalah nyata dan kotak tersebut
masih ada di dunia yang tempatnya
juga masih sangat simpang siur.
Ada yang meyakini bahwa kotak
pandora dipakai oleh Nabi Musa
untuk menciptakan beberapa
kejadian bencana di Mesir. Seperti
wabah dan bencana. Akhirnya kotak
tersebut ditutup kembali oleh Nabi
Musa dan disembunyikan di tempat
yang sangat khusus dan akan
dibuka kembali jika keadaan bumi
semakin kacau. Tapi tidak ada bukti
akan cerita tersebut.

Hingga ada yang meyakini bahwa
kotak tersebut sekarang tersimpan
di sebuah desa di Irak, dan dijaga
oleh warga-warganya. Lagi-lagi
tidak ada bukti yang mampu
membuktikan. Apapun itu, yang
jelas dari cerita Kotak Pandora
adalah satu. Di saat paling kacau
dan rusak sekalipun masih ada
setitik harapan untuk
menyembuhkan semua luka.
Manusia memiliki 2 hal tersebut,
tinggal bagaimana kita memilihnya.

0 komentar:

Posting Komentar